• Beranda
  • About
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Translate

tabeu

tabeu about Aceh taste!

Ada Peran AS Dibalik Tsunami Aceh

umar.my.id
Add Comment
15.45

Mungkin ini berita lama tapi saya tertarik untuk mengulasnya lagi mengingat banyaknya kerusuhan yang melanda negera2 islam di dunia. Misteri rahasia tsunami di Aceh.

Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah laut.

Pendapat Eggi tersebut dikemukakan kepada Wawasan, usai dialog menyoal seratus hari pemerintahan SBY, di kantor pengacara Taufik SH di Solo. "Melalui pendapat dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir independen asal Australia Joe Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika dengan dua kapal perangnya satu diantaranya bernama USS Abraham Lincoln, berada di balik tragedi itu," katanya.

Menurut Eggi, sebelum terjadi bencana itu, Amerika telah mengeluarkan travel warning kepada warganya agar tidak berkunjung ke Indonesia. Sementara masuknya kapal induk asing, cukup mengundang pertanyaan, kenapa diperbolehkan oleh pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta tahu benar akan keberadaan kapal asing di perairan kita.

"Ada temuan kejanggalan lagi, CNN selama ini memberitakan bahwa pusat gempa terjadi di dekat pulau We. Sementara yang terjadi sesungguhnya di dekat pulau Nias dengan kekuatan gempa hanya 5,4 skala richter. Namun yang terjadi adalah sebuah gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih dahsyat. Ironisnya, perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari bencana itu. Sehingga ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang diarahkan ke sana," paparnya.

Usai kejadian itu, lanjut dia, tentara AS di kapal induk USS Abraham Lincoln yang jumlahnya 15.600 personil langsung diterjunkan. Sementara Kopassus dan Pasukan Reaksi Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai penanggulangan bencana sama sekali tak diturunkan. Sementara India, Srilanka dan Thailand menolak kehadiran tentara asing itu. Televisi Al Jazeera pernah menyiarkan, bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat gelombang tsunami. Akan tetapi sebuah bom helium yang bersifat halus namun mematikan.

"Kami menduga India memang sudah tahu akan adanya bencana itu. Karena negara itu justru punya pencatat gempa, yang bisa membedakan mana gempa sungguhan dan mana gempa buatan. Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat nuklir. Sehingga sudah terdeteksi dulu."

Menurut Eggi, Joe Vialls tahu benar senjata termonuklir yang diledakkan di bawah laut akan menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika tsunami, ketinggian gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang terjadi di Aceh. "Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak berdampak membakar korbannya, karena air. Namun sempat ditemukan tiga orang anak nelayan Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli."

Disinggung rencana besar apa di balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin menjadikan pangkalan militernya di Aceh. Hal itu dikuatkan dengan ditolaknya percepatan militer itu untuk segera mengakhiri bantuannya di sana. Aceh juga akan dijadikan jaringan pasar bebas perdagangan AS. "Dalam kontek ini, SBY lemah, intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI," jelasnya.

Nah gimana menurut teman2 apa tsunami aceh itu mutlak bencana alam atau memang ada Negara adikuasa yang merancang semuannya.

Seperti keadaan sekarang, beberapa negara Islam di timur tengah bisa mendadak kacau secara bersamaan. apakah mungkin rakyat ingin demokrasi ataukah ada Negara adi kuasa yang mengatur semuanya.

Singapura “Israel” nya Asia Tenggara

umar.my.id
Add Comment
15.21
Sepertinya halnya Aussie, Singapura juga ikut dalam pakta pertahanan seperti ISAF, FPDA, dll selain merupakan salah satu “ujung tombak” intelijen Barat di Asia. Hal ini disampaikan oleh Salamuddin Daeng, peneliti dari Institute for Global Justice (IGC), Jakarta, bahwa AS dan Inggris telah mematai-matai Indonesia melalui dua sayap operasi intelijen. Pertama, sayap Australia: untuk pembentukan mindset (pola pikir) dan rekayasa politik di Indonesia. Kedua, sayap Singapura: dalam rangka pengendalian ekonomi, keuangan, perbankan, perdagangan dan sumberdaya alam (SDA) Indonesia.


Terkait penyadapan Aussie terhadap simbol negara dan beberapa petinggi republik tercinta ini, tak boleh dipungkiri, ia pun turut membantu operasi intelijen dimaksud, selain Jepang, New Zealand dan Korea. Menurut Sarwoto Atmosutarno, pengamat telekomunikasi, bahwa Singapura adalah penyebab bocornya jutaan data pelanggan Telkomsel yang disadap oleh intelijen Aussie dan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA). Kenapa demikian, karena faktor letaknya di posisi transit kabel transmisi bawah laut antara Indonesia - Aussie. Tak bisa dielak memang, Singapura adalah jalur internasional kabel laut, baik dari Perth ke Singapura lalu ke Jakarta, maupun dari Jakarta ke kota besar lainnya di Indonesia.

Sekilas Geopolitik Singapura

Ya. Negara ini luasnya cuma 713-an kilometer (km), masih lebih besar Jogja yang 3000-an km, atau Kabupaten Malang. Luas Jogja yang hampir empat kali Singapura tetapi penduduknya hanya 3,5 juta. Bayangkan dengan penduduk 5,1 juta orang, selain Singapura mirip red dot (titik merah) dalam peta dunia, juga uyel-uyelan. Akan tetapi ekspornya tahun 2011 mencapai USD 400 milyar/tahun, dua kali lipat Indonesia yang hanya USD 203 milyar. Luar biasa. Bukankah secara geografis, ia tak memiliki SDA sama sekali, kenapa ekspornya dua kali lipat sedangkan bila dibandingkan penduduk dan wilayah, justru Indonesia beribu-ribu lipat daripadanya?

Tapi meski hanya red dot, ada sekitar 6000 perusahaan AS dan Eropa beroperasi di Singapura. Demikian pula Cina, ia menempatkan 3000-an perusahaan, India sekitar 1500 buah, dst. Belum negara-negara lain termasuk Indonesia. Kekuatan Negeri Singa ada di sumberdaya manusia (SDM) dan kepastian hukum. Bisnis (jasa) sangat produktif disini. Dan ia dianggap sebagai pusat keuangan Asia, pusat industri manufaktur termasuk minyak, kimia, logam, dan lain-lain walaupun seluruh bahan baku dari impor. Bahkan air tawar pun impor dari Malaysia, termasuk sayur mayur dan kebutuhan pokok lain, sebagian besar malah dari Indonesia.

Dari perspektif riil geopolitik, Thailand, Malaysia dan Indonesia dianggap ancaman bagi Singapura. Tapi Malaysia tampaknya tak begitu dicemaskan mengingat faktor sejarah. Entah dulu ia bagian dari Malaysia, atau sesama commonwealth bekas jajahan Inggris, atau karena bersebelahan duduk di pakta pertahanan semacam FPDA, ISAF dan lain-lain.

Mungkin persepsi Singapura, ancaman nyata dari Thailand dan Indonesia terkait dua aspek yakni militer dan ekonomi. Dalam logika tata negara, serangan militer (peperangan) akan berdampak kepada ekonomi, sebaliknya terganggunya ekonomi bakal berefek buruk pada kekuatan militernya. Maka mensiasati kondisi tersebut, cara paling efektif untuk mengantisipasi ialah memperlemah ancaman (negeri tetangga) dari sisi internal secara asymmetric. Ini yang nanti kita bahas agak dalam.

Sedang dari sisi militer, ia terlihat sangat percaya diri ---seperti halnya Aussie--- entah karena bercokolnya pangkalan Inggris di Sembawang, atau sebagai anggota beberapa pakta pertahanan, juga adanya pangkalan militer Paman Sam disana, kendati kedoknya hanya perbaikan (bengkel) angkatan laut AS.

Posisi “aman” sesuai persepsinya, justru mengakibatkannya Singapura sendiri lupa (diri), bahwa betapa kecil daratan mereka jika dibanding para tetangga yang dinilai sebagai ancaman. Dari aspek manapun, Negeri Singa atau red dot ini bakal “tenggelam” jika diserbu lawan dari berbagai arah dan penjuru, baik secara asymmetric apalagi melalui cara militer (terbuka). Sewaktu konfrontasi versus Indonesia tempo doeloe, baru dikirim dua marinir (Usman dan Harun) sudah kalang kabut. Bahkan “konon” peristiwa tersebut begitu membekas hingga kini. Konon lho, dalam tanda kutip (“).

Bagaimana jika dikirim ratusan “Usman Harun” lain, baik dari arah Thailand maupun Indonesia? Boleh dibandingkan atas impor Azhari dan Noordin M Top dari Malaysia terhadap republik ini. Berapa anak bangsa yang tergalang dan sudah berapa gedung diledakkan? Saya tidak bermaksud membandingkan antara Usman Harun dengan kedua teroris impor, tetapi publik internasional terutama dunia militer pasti memahami bahwa misi Usman Harun adalah tugas negara, sedangkan Azhari dan M Top tidak jelas misi, tak jelas identitasnya. Bukan intelijen, kenapa dana mereka unlimited (tak terbatas)? Dianggap teroris, kok manuvernya mirip agen (asing) intelijen?

Jika misi teroris identik menyerang kepentingan Barat di suatu wilayah, justru Singapura merupakan “medan jihad” yang tepat karena bercokol ribuan perusahaan Barat disana, bukannya Indonesia sebagai kawasan muslim terbesar di dunia. Itulah “hebat”-nya Singapura. Negeri tanpa teroris, namun ada pusat kajian dan banyak pakar anti teror berdiam disana.

Dari sisi ekonomi, kehidupan Singapura banyak didukung sektor jasa, perbankan, pariwisata dan lainnya. Sekitar 13,5 juta turis setiap tahun datang dan pergi, bahkan hampir dua kali lipat turis yang ke Indonesia. Padahal untuk keliling cuma butuh 6 - 7 jam saja. Sebenarnya kurang menarik untuk rekreasi, kecuali tujuan berjudi, belanja, pertemuan bisnis, atau deal lainnya. Bisnis selain pariwisata jangan ditanya, adanya ribuan perusahaan dari berbagai belahan dunia adalah data dan bukti nyata.
Test post Tanpa Gambar Cuy + Blockquote

Test post Tanpa Gambar Cuy + Blockquote

umar.my.id
Add Comment
12.25
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Integer nec odio. Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi. Nulla quis sem at nibh elementum imperdiet. Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Curabitur sodales ligula in libero.
Sed dignissim lacinia nunc. Curabitur tortor. Pellentesque nibh. Aenean quam. In scelerisque sem at dolor. Maecenas mattis. Sed convallis tristique sem. Proin ut ligula vel nunc egestas porttitor. Morbi lectus risus, iaculis vel, suscipit quis, luctus non, massa. Fusce ac turpis quis ligula lacinia aliquet. Mauris ipsum. Nulla metus metus, ullamcorper vel, tincidunt sed, euismod in, nibh.

Quisque volutpat condimentum velit. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Nam nec ante. Sed lacinia, urna non tincidunt mattis, tortor neque adipiscing diam, a cursus ipsum ante quis turpis. Nulla facilisi. Ut fringilla. Suspendisse potenti. Nunc feugiat mi a tellus consequat imperdiet. Vestibulum sapien. Proin quam. Etiam ultrices. Suspendisse in justo eu magna luctus suscipit. Sed lectus.
Integer euismod lacus luctus magna. Quisque cursus, metus vitae pharetra auctor, sem massa mattis sem, at interdum magna augue eget diam. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Morbi lacinia molestie dui. Praesent blandit dolor. Sed non quam. In vel mi sit amet augue congue elementum. Morbi in ipsum sit amet pede facilisis laoreet. Donec lacus nunc, viverra nec, blandit vel, egestas et, augue. Vestibulum tincidunt malesuada tellus. Ut ultrices ultrices enim. Curabitur sit amet mauris. Morbi in dui quis est pulvinar ullamcorper. Nulla facilisi.
  1. Integer lacinia sollicitudin massa. Cras metus. Sed aliquet risus a tortor. Integer id quam.
  2. non quam. In vel mi sit amet augue congue elementum.
  3. Quisque cursus, metus vitae pharetra auctor, sem massa 
  4. non quam. In vel mi sit amet augue congue elementum. Morbi in ipsum sit amet pede facilisis
  • Integer lacinia sollicitudin massa. Cras metus. Sed aliquet risus a tortor. Integer id quam.
  • non quam. In vel mi sit amet augue congue elementum
  • Quisque cursus, metus vitae pharetra auctor, sem massa 
  • non quam. In vel mi sit amet augue congue elementum. Morbi in ipsum sit amet pede facilisis

Heading 1

Heading 2

Heading 3

Heading 4

Heading 5
Heading 6

TestTest2Test3Test4
 lorem lorem lorem lorem
IpsumIpsumIpsumIpsum
umar.my.id
Add Comment
12.24
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Integer nec odio. Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi. Nulla quis sem at nibh elementum imperdiet. Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Curabitur sodales ligula in libero.
Sed dignissim lacinia nunc. Curabitur tortor. Pellentesque nibh. Aenean quam. In scelerisque sem at dolor. Maecenas mattis. Sed convallis tristique sem. Proin ut ligula vel nunc egestas porttitor. Morbi lectus risus, iaculis vel, suscipit quis, luctus non, massa. Fusce ac turpis quis ligula lacinia aliquet. Mauris ipsum. Nulla metus metus, ullamcorper vel, tincidunt sed, euismod in, nibh.

Quisque volutpat condimentum velit. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Nam nec ante. Sed lacinia, urna non tincidunt mattis, tortor neque adipiscing diam, a cursus ipsum ante quis turpis. Nulla facilisi. Ut fringilla. Suspendisse potenti. Nunc feugiat mi a tellus consequat imperdiet. Vestibulum sapien. Proin quam. Etiam ultrices. Suspendisse in justo eu magna luctus suscipit. Sed lectus.
Integer euismod lacus luctus magna. Quisque cursus, metus vitae pharetra auctor, sem massa mattis sem, at interdum magna augue eget diam. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Morbi lacinia molestie dui. Praesent blandit dolor. Sed non quam. In vel mi sit amet augue congue elementum. Morbi in ipsum sit amet pede facilisis laoreet. Donec lacus nunc, viverra nec, blandit vel, egestas et, augue. Vestibulum tincidunt malesuada tellus. Ut ultrices ultrices enim. Curabitur sit amet mauris. Morbi in dui quis est pulvinar ullamcorper. Nulla facilisi.
  1. Integer lacinia sollicitudin massa. Cras metus. Sed aliquet risus a tortor. Integer id quam.
  2. non quam. In vel mi sit amet augue congue elementum.
  3. Quisque cursus, metus vitae pharetra auctor, sem massa 
  4. non quam. In vel mi sit amet augue congue elementum. Morbi in ipsum sit amet pede facilisis
  • Integer lacinia sollicitudin massa. Cras metus. Sed aliquet risus a tortor. Integer id quam.
  • non quam. In vel mi sit amet augue congue elementum
  • Quisque cursus, metus vitae pharetra auctor, sem massa 
  • non quam. In vel mi sit amet augue congue elementum. Morbi in ipsum sit amet pede facilisis

Heading 1

Heading 2

Heading 3

Heading 4

Heading 5
Heading 6

TestTest2Test3Test4
 lorem lorem lorem lorem
IpsumIpsumIpsumIpsum
umar.my.id
Add Comment
12.24
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Integer nec odio. Praesent libero. Sed cursus ante dapibus diam. Sed nisi. Nulla quis sem at nibh elementum imperdiet. Duis sagittis ipsum. Praesent mauris. Fusce nec tellus sed augue semper porta. Mauris massa. Vestibulum lacinia arcu eget nulla. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Curabitur sodales ligula in libero.

Sed dignissim lacinia nunc. Curabitur tortor. Pellentesque nibh. Aenean quam. In scelerisque sem at dolor. Maecenas mattis. Sed convallis tristique sem. Proin ut ligula vel nunc egestas porttitor. Morbi lectus risus, iaculis vel, suscipit quis, luctus non, massa. Fusce ac turpis quis ligula lacinia aliquet. Mauris ipsum. Nulla metus metus, ullamcorper vel, tincidunt sed, euismod in, nibh.

Quisque volutpat condimentum velit. Class aptent taciti sociosqu ad litora torquent per conubia nostra, per inceptos himenaeos. Nam nec ante. Sed lacinia, urna non tincidunt mattis, tortor neque adipiscing diam, a cursus ipsum ante quis turpis. Nulla facilisi. Ut fringilla. Suspendisse potenti. Nunc feugiat mi a tellus consequat imperdiet. Vestibulum sapien. Proin quam. Etiam ultrices. Suspendisse in justo eu magna luctus suscipit. Sed lectus.
Integer euismod lacus luctus magna. Quisque cursus, metus vitae pharetra auctor, sem massa mattis sem, at interdum magna augue eget diam. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Morbi lacinia molestie dui. Praesent blandit dolor. Sed non quam. In vel mi sit amet augue congue elementum. Morbi in ipsum sit amet pede facilisis laoreet. Donec lacus nunc, viverra nec, blandit vel, egestas et, augue. Vestibulum tincidunt malesuada tellus. Ut ultrices ultrices enim. Curabitur sit amet mauris. Morbi in dui quis est pulvinar ullamcorper. Nulla facilisi.
  1. Integer lacinia sollicitudin massa. Cras metus. Sed aliquet risus a tortor. Integer id quam.
  2. non quam. In vel mi sit amet augue congue elementum.
  3. Quisque cursus, metus vitae pharetra auctor, sem massa 
  4. non quam. In vel mi sit amet augue congue elementum. Morbi in ipsum sit amet pede facilisis
  • Integer lacinia sollicitudin massa. Cras metus. Sed aliquet risus a tortor. Integer id quam.
  • non quam. In vel mi sit amet augue congue elementum
  • Quisque cursus, metus vitae pharetra auctor, sem massa 
  • non quam. In vel mi sit amet augue congue elementum. Morbi in ipsum sit amet pede facilisis

Heading 1

Heading 2

Heading 3

Heading 4

Heading 5
Heading 6

TestTest2Test3Test4
 lorem lorem lorem lorem
IpsumIpsumIpsumIpsum
>>
Langganan: Postingan (Atom)

Postingan Populer

  • BBM for GingerBread 2.3 Beta Version
    Kabarnya pengguna GingerBread di dunia masih dalam peringkat ke-2 yaitu dengan persentase cukup besar, sekitar 21%. Seharusnya sampai saat...
Diberdayakan oleh Blogger.

Label

  • Aceh
  • Android
  • Dunia
  • Tech
  • Test

Arsip Blog

  • ▼  2014 (7)
    • ▼  Mei (7)
      • Ada Peran AS Dibalik Tsunami Aceh
      • Singapura “Israel” nya Asia Tenggara
      • Test post Tanpa Gambar Cuy + Blockquote
      • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscin...
      • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing...
      • Tanpa judul
      • BBM for GingerBread 2.3 Beta Version
| Copyright © 2014 : tabeu | Design By : tabeu | Powered By : Blogger | Google | Alexa |